Selasa, 17 November 2015

Makalah Tafsir Tarbawi KESETARAAN DALAM AL-QURAN



KESETARAAN DALAM AL-QURAN
Makalah ini disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Tafsir Tarbawi
Dosen pengampu : H. M. Aji Nugroho, Lc., M.Pd.i



Disusun oleh :
Nama   :           Muslikhatun   
Nim     :          111-14-341


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2014/2015



BAB I
PENDAHULUAN
Allah menciptakan manusia laki-laki dan perempuan dalam bentuk yang terbaik dan mempunyai kedudukan yang paling terhormat. Toleransi dalam hal kesetaraan gender perlu ditegakkan, agar kesejahteraan dan keadilan dapat dirasakan oleh laki-laki ataupun perempuan. Manusia juga diciptakan dengan mulia mempunyai akal, perasaan dan menerima petunjuk. Makalah ini akan membahas tentang kesetaraan dalam ayat Al-Quran yaitu, Q.S Al-Hujurat ayat 13, Q.S An-Nuur ayat 32, Q.S Ar-Rum ayat 21 dan Q.S Adz-Dzaariyat ayat 49
BAB II
PEMBAHASAN
1.           Q.S Al-Hujurat ayat 13
$pkšr'¯»tƒ â¨$¨Z9$# $¯RÎ) /ä3»oYø)n=yz `ÏiB 9x.sŒ 4Ós\Ré&ur öNä3»oYù=yèy_ur $\/qãèä© Ÿ@ͬ!$t7s%ur (#þqèùu$yètGÏ9
4 ¨bÎ) ö/ä3tBtò2r& yYÏã «!$# öNä39s)ø?r& 4 ¨bÎ) ©!$# îLìÎ=tã ׎Î7yz ÇÊÌÈ
Artinya :  Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.
Tafsir Mufrodat
#þqèùu$yètGÏ9 : Saling mengenal    $\/qãèä© : Bangsa        @ͬ!$t7s%u   : Suku
Tafsir Umum Qs. Al-hujurat ayat 13
Dalam ayat ini dijelaskan bahwa Allah menciptakan manusia dari seorang laki-laki (Adam) dan seorang perempuan (Hawa) dan menjadikan berbangsa-bangsa, bersuku-suku, dan berbeda-beda warna kulit bukan untuk saling mencemoohkan, tetapi supaya saling mengenal dan menolong.[1]
Nilai-nilai kesetaraan dalam Qs. Al-Hujurat ayat 13
a.       Allah menciptakan manusia diantaranya laki-laki dan perempuan menjadikannya barbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya mereka saling mengenal dan tolong-menolong antar sesama.
b.      Kemuliaan seseorang  tidak diukur dari keturunan dan kekayaannya akan tetapi dengan ketakwaan pribadi bagi setiap orang.
2.           Q.S An-Nuur ayat 32
(#qßsÅ3Rr&ur 4yJ»tƒF{$# óOä3ZÏB tûüÅsÎ=»¢Á9$#ur ô`ÏB ö/ä.ÏŠ$t6Ïã öNà6ͬ!$tBÎ)ur 4
bÎ) (#qçRqä3tƒ uä!#ts)èù ãNÎgÏYøóムª!$# `ÏB ¾Ï&Î#ôÒsù 3 ª!$#ur ììźur ÒOŠÎ=tæ ÇÌËÈ
Artinya Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.
Tafsir Mufrodat
qßsÅ3Rr& : Menikahkan      #ts)èù : Miskin
Tafsir umum Qs. An-Nuur ayat 32
Menurut Ibn ‘Asyur sebagaimana yang dikutip Quraish Shihab ayat ini mengingatkan supaya membantu mereka yang belum menikah, dengan asumsi bahwa mereka dapat memelihara diri dari perzinaan dan dosa.[2]


Nilai-nilai kesetaraan dalam Qs. An-Nuur ayat 32
a.       Allah menyuruh setiap orang untuk menikah bagi yang sudah mampu baik secara mental maupun spiritual guna memelihara diri dari perzinaan dan dosa.
b.      Allah memberi janji dan harapan kepada mereka yang sudah menikah untuk memperoleh rezeki.
3.           Q.S Ar-Rum ayat 21
ô`ÏBur ÿ¾ÏmÏG»tƒ#uä ÷br& t,n=y{ /ä3s9 ô`ÏiB öNä3Å¡àÿRr& %[`ºurør& (#þqãZä3ó¡tFÏj9 $ygøŠs9Î) Ÿ@yèy_ur Nà6uZ÷t/
 Zo¨Šuq¨B ºpyJômuur 4 ¨bÎ) Îû y7Ï9ºsŒ ;M»tƒUy 5Qöqs)Ïj9 tbr㍩3xÿtGtƒ ÇËÊÈ
Artinya : Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan untukmu pasangan-pasangan dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.
Tafsir Mufrodat
Nä3Å¡àÿRr& : Jenis atau diri    %[`ºurør& : istri       o¨Šuq¨B : tenteram                        pyJômu : Kasih sayang    br㍩3xÿtGtƒ : Berfikir
Tafsir Umum Qs. Ar-Ruum ayat 21
Menurut Ulama ayat ini mennyatakan Allah swt tidak membolehkan Manusia untuk menikahi selain jenisnya. Allah menjadikan pasangan  suami isteri supaya mereka menyatu dalam perasaan dan fikirannya, dalam cita dan harapannya, dalam gerak dan langkahnya, bahkan dalam menarik dan menghembuskan nafasnya.[3]
Nilai-nilai kesetaraan dalam Qs. Ar-Ruum ayat 21
a.       Dengan perkawinan begitu banyak sekali manfaat yang diperoleh bagi mereka yang sudah menikah yang akan merasakan atau melahirkan ketenangan, kenyamanan dan kasihsayang secara lahiriyah maupun batiniyah dalam kehidupan  didunia maupun akhirat.
4.           Q.S An-Nisaa ayat 1
$pkšr'¯»tƒ â¨$¨Z9$# (#qà)®?$# ãNä3­/u Ï%©!$# /ä3s)n=s{ `ÏiB <§øÿ¯R ;oyÏnºur t,n=yzur $pk÷]ÏB $ygy_÷ry
£]t/ur $uKåk÷]ÏB Zw%y`Í #ZŽÏWx. [ä!$|¡ÎSur 4 (#qà)¨?$#ur ©!$# Ï%©!$# tbqä9uä!$|¡s? ¾ÏmÎ/ tP%tnöF{$#ur 4
 ¨bÎ) ©!$# tb%x. öNä3øn=tæ $Y6ŠÏ%u ÇÊÈ
Artinya : Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang Telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan Mengawasi kamu.
Tafsir Mufrodat
#qà)®?$# : Takwa         ]t/ur : Memperkembangbiakkan        P%tnöF{$# : Silaturrahim
Tafsir Umum Qs. An-Nisaa ayat 1
Dengan ayat ini Allah s.w.t. memperingatkan hamba-hamba-Nya untuk tidak mengabaikan tali ketakwaan yang akan membawa mereka  ke tingkatan kesempurnaan persatuan manusia dan ikatan kekeluargaan yang akan memperkuat persatuan mereka tersebut.
Nilai-nilai kesetaraan dalam Qs. An-Nisaa ayat 1
a.       Dengan menikah Allah memberikan garis keturunan baik laki-laki maupun perempuan supaya mereka saling menjaga, saling bersilaturahmi dan tidak memutuskan tali kekeluargaan, yang daripadanya dapat mempersatukan antar sesama manusia. Dengan demikian supaya mereka meningkatkan ketakwaan kepada Allah.[4]


5.           Q.S Adz Dzariyaat ayat 49
`ÏBur Èe@à2 >äóÓx« $oYø)n=yz Èû÷üy`÷ry ÷/ä3ª=yès9 tbr㍩.xs? ÇÍÒÈ
Artinya  Dan segala sesuatu kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah.
Tafsir Mufrodat
$oYø)n=yz :Ciptakan
Tafsir Umum Qs. Adz Dzariyaat ayat 49
Ayat ini mengatakan bahwa setiap makhluk hidup telah diciptakan pasangannya masing-masing untuk membentuk sistem paritas (menghasilkan) dalam garis besar yaitu anak atau keturunan.[5]
Nilai-nilai kesetaraan dalam Qs. Adz Dzariyaat ayat 49
a.       Setiap makhluk diciptakan untuk berpasang-pasangan yang dengannya kita dapat mengambil suatu pelajaran dari segala sesuatu hal didunia ini yang penuh dengan keanekaragaman dan dualitas (dua-dua yang serba berpasangan) yang akan mengingatkan manusia pada sang pencipta. 

BAB III
KESIMPULAN

Dari korelasi antara ayat Qs. Al-Hujurat ayat 13, Qs. An-Nuur ayat 32, Qs. Ar-Rum ayat 21 dan Q.s Adz-Dzaariyat ayat 49 bahwa Allah menciptakan setiap Manusia untuk saling mengenal yang dengannya mereka dapat berpasang-pasangan atau menikah yang akan membentuk generasi (keturunan) baik laki-laki maupun perempuan supaya mereka saling bersatu dalam keanekaragaman bangsa, budaya dan suku, yang akan membentuk kesetaraan gender untuk menciptakan keadilan dan kesejahteraan bersama.
DAFTAR PUSTAKA
Agama RI, Departemen. (2009). Al-Qur’an dan Tafsirnya  Jilid 9.Jakarta:   Departemen Agama RI.
Faqih Imani,  Allaman Kamal. (2013).  Tafsir Nurul Qur’an. Jakarta: Nur Al-Huda.
Al-Qarni, Aidh.(2007).  Tafsir Muyassar Jilid 1. Jakarta: Qisthi Press.
Shihab, M.Quraish. (2009). Tafsir Al-Mishbah Pesan, Kesan dan Keserasian                                  dalam Al-Qur’an 8. Kertamukti: Lentera Hati.
                        . (2002). Tafsir Al-Mishbah Pesan, Kesan dan Keserasian  dalam Al-Qur’an 11. Jakarta: Lentera Hati.




[1] Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Tafsirnya  Jilid 9, (Jakarta: Departemen Agama RI, 2009), hlm. 419-420.
[2]M.Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah Pesan, Kesan dan Keserasian  dalam Al-Qur’an 8, (Kertamukti: Lentera Hati, 2009),  hlm. 536-537.
[3]M.Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah Pesan, Kesan dan Keserasian dalam Al-Qur’an 11, (Jakarta: Lentera Hati, 2002), hlm. 34-36.

[4] Aidh Al-Qarni, Tafsir Muyassar Jilid 1, (Jakarta: Qisthi Press, 2007), hlm.353-354.
[5]Allaman Kamal Faqih Imani, Tafsir Nurul Qur’an, (Jakarta: Nur Al-Huda, 2013), hlm. 488-489.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

mohon kritik dan sarannya guys..
biar bisa menjadikan my blog ini lebih baik..
thank you